zetizen

Elements of a Thriller Genre Story

Book
Membaca Buku Thriller (Gambar: Freepik)

Thriller merupakan sebuah konsep dimana sebuah karya fiksi diceritakan agar orang-orang yang menonton maupun membaca merasa tegang, terkejut dan penuh antisipasi.

Cerita dengan genre ini cukup menarik banyak peminat karena mampu membuat penonton ataupun pembaca buku thriller menebak-nebak kelanjutan dari ceritanya.

Dalam ceritanya sendiri, tentu saja tidak ada konsep komedi yang diusung, penulis cenderung akan lebih condong ke arah teka-teki yang menegangkan.

Sub genre thriller banyak sekali, ada yang mengusung psikologi, aksi menegangkan, tentang dunia politik, mata-mata, hingga fiksi ilmiah.

Secara modern istilah Thriller telah ada sepanjang masa. Karya pertama yang mengusung genre tersebut yaitu Odyssey karya penyair Yunani Homer (725 SM), Little Red Writing Hood karya akademisi Jerman Brothers Grimm (1967), dan The Count of Monte Cristo (1844) karya penulis Prancis Alexandre Dumas. Itulah karya yang sudah ada sejak lama sekali.

Sebenarnya dalam cerita fiksi bergenre thriller ada delapan elemen yang harus ada di dalam ceritanya dan sangat penting untuk pengaturan plotnya.

Berikut elemen penting yang ada di dalam karya fiksi bergenre Thriller.

  • Pertama adalah elemen ketegangan. Elemen ini merupakan elemen utama yang membantu cerita fiksi lebih menarik. Dalam penulisannya, banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti seberapa banyak ungkapannya dan mengendalikan informasi yang ada di dalam cerita. Sedangkan setiap novel akan menjawab pertanyaan alur cerita utama yang menyeluruh atau dramatis. Pertanyaannya sendiri dibangun atas momen kecil yang akan membawa pembaca atau penonton meneruskan ceritanya.

  • Dalam cerita genre thriller harus terdapat tokoh pahlawan yang identik. Tokoh ini merupakan tokoh yang didukung oleh pembaca maupun penonton saat mengikuti karya sastra genre thriller. Meskipun disebut sebagai tokoh pahlawan, tokoh tersebut tidak harus memiliki karakter berani atau kekuatan yang sempurna. Tokoh pahlawan ini muncul saat menghadapi suatu masalah.

  • Tokoh pembantu atau sidekick. Tokoh ini merupakan seseorang yang membantu pembaca memahami kekuatan dan motivasi sang pahlawan. Tokoh sidekick biasanya orang yang memberi dukungan kepada tokoh pahlawan. Biasanya tokoh sidekick berperan sebagai mentor, teman, pembantu, kekasih. Tokoh ini akan membantu tokoh pahlawan dalam ber bagai bentuk seperti emosional, memberikan solusi alternatif, dan sebagai papan suara.

  • Tentunya setiap cerita pasti ada tokoh antagonis. Begitupun cerita fiksi bergenre Thriller yang harus memiliki elemen tokoh penjahat. Hal ini disebabkan tokoh penjahat akan mendukung penuh jalan cerita yang telah dibuat. Tokoh inilah yang menjadi penentu kekuatan yang dimiliki tokoh utama. Tokoh penjahat akan menciptakan krisis motivasi terhadap tokoh pahlawan. Mereka biasanya akan dikenalkan dengan cara yang misterius dan ekstrim seperti ledakan secara tiba-tiba, pengiriman surat misterius. Meskipun demikian tokoh penjahat harus tetap ada moralitas dan alasan kuat untuk menjadi tokoh yang jahat.

  • Plot twist atau alur tak terduga. Elemen ini juga harus ada di dalam cerita fiksi bergenre thriller, karena alur yang tak terduga tentunya akan membuat pembaca semakin tertarik dengan karya fiksi tersebut. Biasanya dalam cerita fiksi thriller, penulis akan membuat sebagai plot yang berusaha untuk membohongi atau menipu pembaca, sehingga di tengah-tengah muncul sebuah cerita yang tidak terduga.

  • Selanjutnya yaitu petunjuk atau red herrings. Elemen ini merupakan pemberian petunjuk yang tidak benar oleh penulis kepada pembaca, sehingga pembaca akan terus menebak tokoh tertentu atau alur selanjutnya. Buat pembaca atau penonton yakin dengan dugaannya. Ketika kebenaran terungkap, maka pembaca maupun penonton akan merasa terkejut, karena mereka telah mempelajari sesuatu yang salah di dalam cerita.

  • Biasanya di puncak klimaks atau sebelum menuju klimaks akan ada pertanyaan di akhir bab. Pertanyaan itulah yang akan menggiring pembaca untuk melanjutkan ke bab selanjutnya beserta akan semakin tertarik dengan alur yang diceritakan. Bawa pembaca untuk adegan tertentu hingga hampir menuju klimaks, kemudian alihkan ke adegan lain.

  • Terakhir yaitu elemen ketegangan . Tentunya bacaan atau film berbau thriller disukai karena adanya berbagai perasaan yang tegang ketika membaca atau menontonnya. Untuk itu perlu sekali membuat adegan yang membuat pembaca tegang.

Halaman: