
Zetizen.com - Tiga tahun masa bersama di sekolah SMA pasti bikin kangen. Sebab, 93 persen Zetizen mengaku bahwa bikin buku tahunan itu penting loh. Nggak heran, tiap sekolah punya caranya sendiri buat bikin buku tahunan mereka untuk bisa merangkum semua kenangan manis dan pahit yang dijalani bersama. Termasuk bikin panitia dan bantuan jasa kreatif. Dengerin dikit yuk apa kata para creator di balik buku tahunan sekolah ini. (fer/ivm/har/c23/wka)
Minimalis, Artsy dan Modern
’’Konsep buku tahunan 2015 itu sebenarnya simpel ala Kinfolk, tapi lebih artsy dan tetap bisa nonjolin hal-hal yang khas di Smala. Kita mengangkat momen yang ’katanya’ indah untuk dikenang, tapi tidak untuk diulang, haha. Misalnya nih, salah satu kelas di Smala bikin photo shoot-nya tuh biasa, tapi ada ilustrasi barang-barang yang mereka suka secara digital atau bahkan splatter cat. Karena style layout-nya minimalis, fotonya juga harus maksimal supaya bisa terlihat lebih stunning dan eye catching gitu. Nah, kalau foto angkatan, beda lagi. Sebab, kita foto angkatan dengan konfigurasi menggunakan drone yang membentuk angka 5 dalam lambang Superman.’’
Alya Rachma Trisna, Sie Design Buku Tahunan 2015 SMAN 5 Surabaya
Cover dan Pop-up Andalan
’’Sekolah kita ngambil tema Now Where to Go. Alasannya sih, kita pengin ngangkat aktivitas after school. Ibarat kata, abis pulang sekolah pada ke mana sih. Gitu. Satu hal yang paling beda dengan yang lainnya terletak pada cover. Kami sengaja bikin peta Jakarta warna hitam putih. Di peta tersebut, juga digambarkan koordinat asli letak SMA 63 loh. Jadi, bukan sembarang peta. Setelah membuka buku, kita disuguhkan sama gerbang sekolah yang kalau kita buka lagi gerbangnya akan muncul pop-up ala Jungle Book. Untuk merealisasikan konsep ini, kami dibantu tim Abankirenk yang juga bantuin kami bikin konsep yang kita banget.’’
Charissa Nadia, Alumnus SMAN 63 Jakarta (2015)
Sewa 2 Gerbong Eksekutif
’’Kami sangat antusias untuk menjadikan buku kenangan tersebut sebagai sesuatu yang ’wah’. Nggak cuma konsep layout, fotonya juga digarap dengan totalitas. Tak tanggung-tanggung, lokasi pemotretan dipilih di tempat yang jauh dari Jakarta, yaitu Gunung Bromo! Kami foto sejak September 2015. Buat ke sana, kami sampai menyewa dua gerbong KA untuk transportasi 100 siswa menuju Malang, Jatim. Tema yang dipilih pun bermacam-macam, antara lain, Pin Up, Sport, Summer, dan 90s. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah OOTD Jepang. Sebab, beberapa siswa menyukai kebudayaan Jepang. Biar seru, kami juga iseng bikin video teaser yang dibuat spontan saat berada di Malang. Pastinya seru banget.’’
Bianca Munajat, Sekretaris Panitia Buku Tahunan SMA Bakti Mulya 400 Jakarta