
Zetizen.com – ngelihat adegan gandengan tangan, pelukan, bahkan ciuman di film hollywood kayaknya udah biasa banget. Tapi, begitu lihat langsung di tempat umum kok rasanya risih ya? Well, PDA alias Public Display of Affection emang hal yang tergolong tabu di Indonesia. Nggak heran kalau disini, bermesraan di depan umum kayak gitu tergolong memalukan bahkan bisa dikenai hukuman loh.
Tapi ternyata, makin kesini, toleransi terhadap PDA di Indonesia sendiri udah mulai melunak. Buktinya, udah mulai banyak orang yang berani lebih terbuka terhadap PDA. Nah, kalau dikategorikan, kira kira ada tiga tingkatan PDA yang udah mulai banyak ditemuin di Indonesia. Kayak berikut ini, (fhr/giv)
PDA ringan
Baca juga:
Sebuah Surat Cinta- Bagian 1
|
Di tingkat yang paling ringan, PDA udah mulai dianggap wajar bahkan seringkali dikagumi. Bentuknya se-simple pegangan tangan atau sesekali rangkulan waktu jalan bareng. Selain dipraktikkan waktu nge-date, tipikal couple di tingkat ini juga sering mengupload momen mesra itu di media sosial mereka. Kalau Cuma sebatas ini, respon publik umumnya masih positif. Coba aja foto romantismu (kadang disertai #RelationshipGoals) bersama pacar yang kelihatan sweet pasti mengundang likers yang lumayan banyak kan?
PDA tinggi
Di tingkat selanjutnya, PDA udah terlihat lebih intimate. Ciri PDA tinggi ini seperti kissing di depan umum, baik yang terlihat orang langsung atau yang sengaja di-upload dalam sosial media. Biasanya sih ini dilakukan sama mereka yang emang pergaulannya udah lebih bebas atau emang punya circle pergaulan yang nggak mempermasalahkan hal itu. Ciri cirinya, mereka udah berani cuek menghadapi judgment dan komentar negatif soal perbuatan mereka. Biasanya sih karena mereka memang tergolong hits dan udah biasa punya haters sebelumnya. #HatersGonnaHate
Baca juga:
I'm in Love with Fictional Character
|
PDA parah
PDA tingkat ini sudah terbilang bahaya dan biasanya sudah dianggap sebagai penyakit masyarakat. Bentuknya seperti mesum yang udah menjurus ke seks daripada romance. Di kebanyakan negara barat pun, perilaku berbau sex di tempat umum udah dianggap annoying dan nggak pantas. Apalagi di Indonesia. Kalian bisa bisa langsung digerebek polisi dan diberi pembimbingan. Malu banget nggak sih? Apalagi, biasanya buat yang masih berstatus pelajar, perbuatan kayak gini bisa berujung sanksi besar bahkan drop out loh! Hii, serem kan.
Anyway, PDA or not, ekspresi cinta dan rasa sayang itu emang banyak bentuknya. Jadi pilihlah dengan bijak dan pada tempatnya. Jangan sampai niatmu buat menunjukan rasa sayang sama pasanganmu malah berujung malu dan akhirnya bikin hubunganmu dan dia malah berantakan. (fhr/giv)