
Zetizen: Nah, terus kesulitan apa sih yang paling terasa saat pengerjaan ‘Pamit’?
Tulus : Alhamdulillah tidak ada kesulitan berarti, hanya saja kita harus beradaptasi pada suhu yang terlampau dingin, yaitu hampir -15’. Sehingga diperlukan penyesuaian tubuh saat melakukan sebagian proses kreatif di Eropa.
Zetizen: Hal apa yang paling berkesan dari single ini?
Tulus : Arensemen yang digunakan oleh saya dan produser Adi Renaldi pada single ini terhitung baru, Proses kreatif untuk meramunya lah yang terasa paling berkesan.
Zetizen: Apa sih momen yang paling berkesan selama proses penggarapan Single Pamit?
Tulus : Saat bangun dari tidur yang tidak cukup mengobati penatnya tubuh, kala itu jam menunjukkan waktu 06.00 waktu setempat. Saya memandang salju yang turun deras di luar jendela. Saat itu saya bicara dengan diri saya sendiri "Jauh-jauh ke sini, jauh sekali dari Indonesia. Semoga apa yang kami kerjakan di sini, bisa jadi sesuatu yang bermakna". Momen itulah yang paling berkesan bagi saya, yaitu ketika letih yang dirasa termakan oleh semangat pada suatu subuh.
Zetizen: Oh iya, saat ini Sahabat Tulus kan sedang menunggu album ketiga. Kira kira, udah sejauh apa nih pengerjaan albumnya? Dan kapan akan dirilis?
Tulus : Untuk album, saat ini bisa dibilang penggarapan sudah mendekati 60%. Soal tanggal pastinya, belum bisa diinformasikan. Namun jika tidak ada halangan, dalam tahun ini album ketiga sudah bisa rilis.
Zetizen: Apa perbedaan antara album ketiga ini dengan 2 album sebelumnya? Perbedaan apa yang paling terlihat?
Tulus : Ada nuansa aransemen yang baru di album ketiga nanti. Selain itu, lirik-lirik di album tiga kelak akan lebih beragam ceritanya. Terlebih, di album ini juga saya akan membawa pendengar ke ruang personal lewat lirik.