Merespons tekanan publik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, sempat menghentikan sementara operasi tambang di Pulau Gag untuk keperluan verifikasi ulang izin dan dampak lingkungan.
Ia menyatakan akan mengevaluasi ulang semua izin tambang di wilayah-wilayah konservasi, termasuk Raja Ampat.
Di saat bersamaan, Kementerian Lingkungan Hidup juga sedang menelusuri potensi pelanggaran dalam aktivitas tambang nikel di kawasan tersebut.
Di tengah tarik-menarik antara pengembangan industri dan kelestarian lingkungan, nasib Raja Ampat kini berada di persimpangan.
Jika eksploitasi tambang terus dibiarkan, bukan tak mungkin warisan ekologi yang selama ini dijaga masyarakat adat selama berabad-abad akan hilang dalam waktu singkat.
Lebih dari sekadar perdebatan ekonomi dan hukum, ini adalah pertaruhan masa depan generasi dan ekosistem yang tak tergantikan.
