
Zetizen.com – Berkuliah di luar negeri selalu berhasil menarik minat anak-anak muda yang ingin mencoba hal baru. Nah kali ini, Sarah Safira Syami (20) dari Curtin University Singapore, Abel Adha Firisa Marufi (20) dari Petersburg State Transport University dan Cynthia Octaviani (24) dari Coventry University, Inggris, bakal bercerita seputar pengalaman mereka berkuliah di luar negeri. Yuk simak! (ald/giv)
Apa sih motivasi kamu buat kuliah di luar negeri?
Sarah: Awalnya karena dapet info mostly kuliah di Singapore itu cuma butuh 2 tahun untuk lulus dan dapet gelar sarjana. Aku jadi tertarik biar bisa cepet lulus. Kan kayaknya bakal lebih efektif dan efisien aja.
Abel: Kalau aku tertarik kuliah ke Rusia selain karena pas ada kesempatan, aku ngerasa Rusia itu negara besar dan kaya ilmu. Kayak Dimitri Mendelev yang menemukan tabel periodik itu kan asalnya dari Rusia.
Cynthia: Aku memutuskan kuliah di UK itu karena selain kuliah, aku juga pengin ngerasain suasana multicultural yang kental. Soalnya, UK itu salah satu negara yang pelajarnya berasal dari seluruh dunia.
Setelah ngerasain, apa sih yang paling kamu suka dari kampusmu?
Sarah: Intinya asiknya kuliah di sini itu bisa cepat lulus. Jadi nanti bisa duluan cari-cari kerja atau lanjut S2 juga di sini.
Abel: Aku paling suka sistem pendidikan Rusia yang simple. Intinya, kamu harus menyelesaikan semua tugas untuk bisa mengikuti ujian akhir. Di akhir semester nilai kamu bakal keluar di semacam rapot bernama Zacotnaya Knizhka. Ohiya, aku juga suka karena bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikulier. Di sini aku ambil teater, meneruskan kegiatanku waktu SMA. Seru banget, meski kadang terkendala bahasa.
Cynthia :Kuliah di UK itu terkenal dengan analitical skill. Makanya kamu harus rajin dan memahami setiap tugas yang dberikan. Selain itu, aku juga suka banget sistem kampus yang menekankan pentingnya membaca buku. Soalnya pernah, untuk menyelesaikan satu paper saja, aku harus baca 30 buku yang berat-berat.
Selama kuliah, perjuangan kamu menjalani kehidupan kampus di sana kayak gimana sih?
Sarah: Karena di sini kuliahnya cepat, pressure dari yang tugas yang diberikan itu tinggi banget. Udah gitu, libur semester cuma sekitar 2 minggu. Selain itu, perjuangan menyesuaikan bahasa dan budaya itu juga susah. Sama susahnya kayak me-manage keuangan dan keseharian sendiri, hehe.