Namun, hal itu menciptakan hubungan yang lebih jujur dan sehat. Kita tidak harus berpura-pura atau menyesuaikan diri secara berlebihan untuk bisa diterima.
Ketika Kritik Hadir, Apa yang Bisa Dilakukan?
Tentu, tidak disukai bukan berarti harus mengabaikan kritik. Sebagian tanggapan mungkin datang dari kepedulian atau perspektif berbeda yang bisa jadi bahan refleksi.
Namun, membedakan antara kritik membangun dan komentar yang hanya menjatuhkan sangat penting.
Tidak semua masukan layak ditampung, apalagi bila itu mengorbankan kesehatan mental dan kepercayaan diri.
Psikolog klinis, Dr. Susan Newman, menyarankan agar seseorang belajar mengatakan “tidak” tanpa merasa bersalah.
Dalam banyak kasus, keberanian untuk menetapkan batasan justru memperjelas nilai kita di mata orang lain.
Hidup Bukan Ajang Kompetisi Popularitas
Pada akhirnya, kehidupan bukanlah kontes popularitas. Kita tidak sedang bersaing untuk mendapat suara terbanyak, melainkan berusaha menjalani hidup yang bermakna dan selaras dengan nilai yang diyakini.
Ada orang-orang yang akan mencintai kita tanpa syarat, ada pula yang hanya hadir sebentar, dan sebagian mungkin memilih untuk menjauh. Itu bagian dari dinamika yang alami.
Ketika seseorang bisa berdamai dengan fakta bahwa tidak semua orang akan menyukainya, di situlah kebebasan sejati mulai tumbuh.
Bukan lagi hidup berdasarkan ekspektasi orang lain, melainkan berdasarkan pemahaman diri yang kuat.
Karena pada akhirnya, penerimaan yang paling penting bukan datang dari luar, melainkan dari dalam diri sendiri.
