
-Apa Suka Duka jadi Muralist?
Ayi:
“Kadang sih karya kita nggak dipandang orang. Malahan, dikira coret-coretan biasa. Lucunya, malah pernah loh saya sampai berurusan sama aparat di sekitar kawasan pabrik. Itu karena mereka mengira kita anak-anak yang sering ngotorin dinding pabrik. Padahal kebetulan cuma liat-liat coretan di dinding itu aja karena emang udah biasa. Senangnya karena selalu bisa nambah teman-teman darimana aja dan bisa ngajakin kumpul bareng, bro.”
Rizky:
“Lebih banyak sukanya, ya. Jadi banyak temannya. Hehe..”
-Sempat ngerasa nggak sih karya mural kalian bisa punya dampak untuk masyarakat yang melihat?
Ayi:
“Ada sih pengalaman paling berkesan menjadi muralist. Ketika saya dan para muralist lainnya diajak Forum Lenteng untuk program pendidikan dalam proyek seni Chronicle ke dusun Tebango bolot, daerah gunung di Lombok Utara. Desanya belum terbilang maju. Sekolahnya pun reot. Waktu itu, saya bikin workshop mural buat anak-anak disana. Eh, mereka antusias banget mengambil kaleng-kaleng cat yang disediakan. Aku bikin pola dan anak-anak disana antusias nge-cat pola itu di dinding sekolahnya. Semoga mereka juga jadi makin semangat masuk kelas sih, ya. Hehe..”
Rizky:
“Kalo berdampak besar sih saya nggak terlalu mikirin. Tapi, selama ini bentuk apresiasi yang saya terima banyak ke arah positifnya. Dan banyak juga anak-anak muda yang mengadopsi style karya saya”

-Manfaat apa yang kalian rasakan selama menjadi muralist?
Ayi: