
Di turnamen Grand Slam, walaupun tidak pernah menjadi jawara, pencapaiannya dapat dikatakan cukup tinggi. Mulai dari babak perempat-final AS Terbuka pada tahun 1991, berpasangan dengan petenis Jo Durie asal Inggris Raya, kemudian mencapai semi-final di turnamen yang sama pada tahun 1993, berpasangan dengan petenis Jepang, Nana Miyagi, serta mencapai babak perempat-final di turnamen Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon pada tahun-tahun berikutnya.
Menembus Peringkat 20 Besar Tunggal Putri Dunia
Kesuksesan Yayuk Basuki tidak hanya di sektor ganda putri, melainkan di tunggal putri pula. Salah satu yang paling diingat hingga saat ini adalah pencapaiannya pada turnamen Grand Slam Wimbledon tahun 1997, dimana ia mampu menembus babak 8 besar alias perempat-final. Dalam perjalanannya menuju babak 8 besar, Yayuk mengalahkan petenis seperti Meilen Tu, Naoko Kijimuta, dan Patricia Hy-Boulais, sebelum akhirnya kalah dengan petenis unggulan ke tiga asal Republik Ceko, Jana Novotna dengan skor 3-6 3-6.
Selain itu, beberapa turnamen pun mampu ia juarai, sebagai contoh Malaysia Terbuka 1992, Indonesia Terbuka 1993 dan 1994, hingga Tiongkok Terbuka pada tahun 1994, dimana ia mengalahkan petenis Jepang Kyoko Nagatsuka dengan skor 6-4 6-2. Dengan berbagai torehan prestasi ini, ia mampu menembus peringkat 20 besar, dengan menduduki peringkat 19 dunia pada tahun 1997.
Panen Medali Di Asian Games
Tidak hanya mampu menjuarai turnamen tenis profesional yang ada, Yayuk Basuki juga berhasil menorehkan prestasi di ajang olahraga paling bergengsi se-Asia, yaitu Asian Games. Dengan total 4 medali emas dan beberapa medali perak serta perunggu, Yayuk Basuki sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia.
(Foto: Okezone)
Dimulai dari Asian Games 1986, dimana ia menjadi satu-satunya peraih medali emas bagi Indonesia. Bersama pasangannya Suzanna Anggarkusuma, mereka berhasil menjuarai sektor ganda putri, mengalahkan duo asal Korea Selatan Lee Jeong-soon dan Kim Il-soon. Kemudian, ia berhasil menorehkan emas pada sektor ganda putri dan ganda campuran di tahun 1990, serta tunggal putri di tahun 1998.
Dijuluki “The Jaguar Of Asia”
(Foto: assets-a1.juara.net)
Dengan berbagai prestasi yang ia raih selama bermain, tak ayal jika ia menjadi seorang legenda, apalagi di kala itu masih sangat sedikit petenis asal Asia yang mampu berjaya di dunia tenis. Oleh sebab itu, ia diberi julukan “The Jaguar Of Asia” atau Sang Jaguar Dari Asia sebagai penghargaan terhadap kemampuan serta prestasi dirinya.
Menjadi Anggota DPR-RI Periode 2014-2019
Setelah memutuskan gantung raket pada tahun 2013, kini Yayuk Basuki lebih fokus dalam mengembangkan tenis Indonesia yang dianggap mati suri. Ia merasa miris karena dunia olahraga menurutnya kerap menjadi ladang korupsi. Oleh sebab itu, ia mencalonkan diri dan sukses menjadi anggota DPR-RI Periode 2014-2019 serta masuk ke dalam Komisi X yang salah satunya membidangi Olahraga.
(Foto: antaranews)