zetizen

Zetizen's Quiz: Seberapa Parah Tingkat Stalking-mu?

Ramalan

 

Zetizen.com -  Meski stalking di zaman sekarang dianggap hal biasa, sebenarnya itu bisa jadi tanda untuk sikap antisosial yang nggak boleh keterusan loh. Yap, kamu mesti tahu kapan harus stop untuk melakukannya! Nah, biar tahu tentang level stalking-mu dan sampai tahapan mana kamu harus membatasi diri, yuk ikutin kuis di bawah ini and find out your result. Ready?

Aturan kuis: Jumlahkan tiap poin yang kamu dapatkan untuk mengetahui hasilnya! 

  • Sesering apa kamu kepoin akun medsosnya?
  1. Nggak kehitung! Tiap dia update di Instagram, Snapchat, bahkan sampai live di Bigo, pokoknya aku harus tahu dan pantau. (3 poin)
  2. Lumayan sering sih, cuma buat nge-cek dia lagi dimana dan sama siapa. (1 poin)
  3. Hampir tiap hari. Terkadang aku spam comment biar dia nge-notice Kalau di-block, pinjem akun sosmed temenku. (2 poin)
  • Apa motivasimu nge-stalk dia?
  1. Suka banget sama dia, makanya nge-follow semua medsosnya. (2 poin)
  2. Dia pasti suka sama aku juga. Yakin banget! (3 poin)
  3. Malu banget! Takut dia nggak suka sama aku yang begini. Tapi berharap di-notice sih (1 poin)
  • Seandainya kamu dan dia terjebak di dalam ruangan yang sama, apa yang bakal kamu lakukan?
  1. Langsung nyapa dan ajak ngobrol. Eh, pasti dia heran karena aku bisa tahu apa kesukaannya. Ya iyalah, aku gitu loh! (2 poin)
  2. Bingung sih. Hehe… Mungkin cuma nge-cek timeline dia aja. Nggak berani nyapa langsung. (1 poin)
  3. Langsung deketin dia gimanapun caranya. Aku pengin dia juga tahu kalo kita sama-sama ditakdirkan buat bersatu (3 poin)
  • Kamu dan dia udah bisa mulai kontakan langsung. Apa yang bakalan kamu lakuin ke dia? 
  1. Tiap hari aku bakal rajin kontak dia deh. Dibalas apa nggak, urusan belakang. Yang penting chat terus sampai dia mau balas. (3 poin)
  2. Ajakin dia ketemuan di satu tempat yang nggak banyak orang. Atau ke tempat yang nggak jauh dari doi biar dikira kebetulan ketemu. (1 poin)
  3. Uh, bingung yah. Mungkin ajak ngobrol terus sampai aku berani keluarin semua unek-unekku tentang dia. Kapan lagi bisa ada kesempatan ngobrol? (2 poin)
  • Cara ngerasa deket sama dia selain stalking?
  1. Sometimes, aku mimpiin suatu saat kita bisa barengan terus. Pasti bakal seru banget kalau jadi kenyataan. Jadi aku bakal cari alasan biar ketemu terus sama dia. (3 poin)
  2. Nggak ada sih. Tapi tanganku “gatel” kalau nggak stalking dia (1 poin)
  3. Deketin teman-temannya langsung biar dapet informasi lebih. Kan lebih gampang juga kalau punya teman yang sama (2 poin)
  • Tapi kalau dia jadi nggak nyaman dengan kamu dan langsung to the point, langkah apa yang bakal kamu ambil?
  1. Nggak terima! Pokoknya jangan sampai aku dijauhin atau dicuekin. Nggak mau nyerah dan jangan lepas dari pandangan deh. (3 poin)
  2. Diancem aja kalau nanti beberapa rahasianya kebongkar. Siapa tahu dia mengurungkan niat. (2 poin)
  3. Berlagak jadi secret admirer biar cari aman. (1 poin)

 

*It’s done! Yuk, lihat hasilnya!*

Jumlah Poin: 6-10
Tipe Cyberstalker

Tipe stalker ini paling sering dilakuin anak usia sekolah karena minim resiko ketahuan. Mereka biasanya belum bisa menyeimbangkan antara bersosialisasi secara nyata dan dunia maya. Tetap aja, ada dampak dari kegiatan ngepoin orang ini.

Dari penelitian yang dilakukan Tara Marshall, Dosen Psikologi dari Brunel University, London, Inggris, stalker tipe ini cenderung sering merasa cemas, takut ditolak bahkan cemburuan. "Mereka berbuat begitu agar merasa lebih dekat dan dapat mendeteksi atau menyangkal hal yang membuatnya nggak terima dari kenyataan dari rivalnya," ujar Dr. Marshall seperti yang dilansir oleh Independent.

Jika kegiatan stalking berlangsung lama, berakibat muncul kecanduan stalking dan nggak tahu kapan berhenti. Hal tersebut juga makin merugikan kalau kamu malah mengganggu kenyamanan orang tersebut. Apalagi, kalau sampai berani mengancam. Asal kalian ngerti, meski di Indonesia belum pasal tertentu untuk cyberstalk, namun tindakan tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran pasal 27 ayat (4) UU No. 11 Tahun 2008 ITE tentang tindakan pengancaman loh. Think again! 

 

Jumlah Poin:11-14
Tipe Obsesional

Biasanya, kemunculan tipe  obsesional berawal dari menerima kekecewaan dari orang lain yang mereka alami terdahulu. Jika kamu termasuk tipe ini, mungkin harus sedikit hati-hati. Sebab, motivasi stakling-mu bisa jadi salah arah untuk melampiaskan kekecewaan yang pernah kamu terima. Akibatnya, sikap agresif ini bisa berlanjut ke bentuk kekerasan atau disebut domestic stalker

Mungkin kamu akan merasa orang yang kamu tuju merasakan feeling yang sama denganmu. Atau kadang kamu juga ngerasa sebel banget kalau orang yang kamu tuju malah cuek. Well, jika tindakan stalking-mu mengarah ke tindakan se-agresif itu, mending perlahan coba untuk stop deh!

 

Jumlah Poin:15-18

Halaman: