.jpg&w=1200&q=75)
Alexander Graham Bell
.jpg)
Nggak cuma jenius, sang penemu telepon ini rupanya juga adalah sosok laki-laki super romantis dan manis. Gimana enggak, teknologi telepon yang berhasil dia temukan ternyata merupakan salah satu bukti cinta dan dedikasinya untuk sang istri. Yap, Alexander Graham Bell memulai ide inovasi bukan untuk mendapat pengakuan atau ketenaran, melainkan demi menciptakan sesuatu untuk perempuan yang sangat dicintainya.
Diceritakan, Alexander Graham Bell udah lama tertarik pada ilmu bahasa dan suara. Hal ini nggak lepas dari fakta bahwa sang Ibu yang dia cintai adalah seorang penderita ketulian. Antusiasme dan empatinya yang tinggi pada ketulian ini jugalah yang mendorong Bell menjadi pengajar orang-orang tuli. Saat itulah, dia bertemu seorang wanita yang kemudian dia cintai. Wanita itu bernama Mabel Hubbard, yang juga merupakan seorang tuna rungu.
.jpg)
Demi memudahkan komunikasi penderita tuna rungu, termasuk Mabel, Bell pun mencoba membuat alat baru bernama phonautograph. Alat ini bisa menerjemahkan suara dan mengubahnya dalam bentuk tulisa pada kaca. Nggak berhenti sampai disitu, penelitian Bell kemudian berkembang hingga dia bisa menemukan telegraf berbasis suara. Setelah menikah dengan Mabel, Bell bahkan makin bisa mengembangkan inovasi dan berhasil menemukan teknologi telefon. Psst, Bell pernah menulis surat buat sang istri kalau telepon yang ia ciptakan merupakan gabungan kecintaan dan keingintahuannya pada Mabel. Super sweet!
Source : biography, experienceproject
Editor: Bogiva