zetizen

Dibalik Marah Seorang Ibu, Ada Makna Luar Biasa yang Sering Gagal Kamu Pahami

Ramalan

Zetizen.com – Siapa sih anak yang senang kena marah? Nggak ada deh rasanya. Apalagi kalau yang marah adalah ibumu sendiri. Duuh, bisa panjang dan nggak selesai-selesai deh kamu diceramahin macem-macem. Kesel? Bete? Udah pasti kamu rasain. Rasanya langsung pengin keluar dari rumah dan senang-senang sendiri aja deh. 

But wait, yakin tuh kamu mau gantian ngambek dan marah sama ibumu? Coba deh duduk sebentar dan tenangin pikiranmu. Kadang, ini loh yang ada dipikiran ibumu waktu akhirnya terpaksa marah-marah sama kamu.

 

Ibu Selalu Merasa Khawatir
Bagi Ibu, keselamatan dan kesehatanmu adalah yang nomor satu (Foto : huffingtonpost)

Rasa Khawatir yang Sangat Besar

"Udah nggak usah ikut main kesana. Jauh itu, apalagi naik motor. Nggak usah ya,". Dapat larangan tanpa kompromi kayak gitu, dijamin deh mood bakalan langsung anjlok. Kenapa sih punya Ibu harus overprotective kayak gitu. Nggak pengen banget lihat anaknya senang?

Kalau kamu termasuk salah satu yang pernah berfikir kayak gitu, cepat-cepat deh minta maaf sama Ibu! Soalnya, pernah nggak sih kamu punya barang kesayangan yang kamu jaga supaya nggak disentuh apalagi dipakai siapapun? Nah, itulah kamu buat orang tua mu, terutama ibumu. 9 bulan di kandungan dan bertahun tahun membesarkan, rasanya, kamu itu adalah harta paling berharga, bahkan mungkin udh jadi kehidupan dari ibumu yang nggak ternilai harganya.

 

 

Ibu Ingin Anaknya Dipandang Baik Semua Orang (cbsnews)
Ibu nggak bakal terima kalau kamu diremehkan atau dipandang rendah orang lain (Foto : cbsnews)

Pengen Orang Lain Memandangmu dengan Baik

Pernah nggak sih kalian merasa kesal karena Ibu selalu ngomel dan memarahimu tiap kali pulang malam? Lagi asyik-asyik nongkrong bareng teman, eh handphone udah bolak-balik aja bunyi dengan nama ‘Mama’ terpampang besar di layar. Atau buat yang cewek-cewek nih, belum apa-apa, Ibu udah melarangmu memakai pakaian ini dan itu. Pikirmu, Ibumu emang super oldies dan nggak ngerti trend fashion zaman sekarang!

Well, sebelum kamu men-judge ibumu ketinggalan zaman, coba deh pikirin. Di masyarakat, tindakan-tindakan seperti pulang malam atau berpakaian ‘minim’, sering distigmakan secara negatif. Bukan nggak mungkin, tetangga atau bahkan saudaramu mulai berbicara yang macam-macam tentangmu. Nah, bayangkan perasaan ibumu yang udah begitu sayang sama kamu saat harus mendengar cibiran semacam itu tentangmu. Ah, kamu pasti nggak bakal sampai hati kan bikin ibumu sedih begitu?

 

Ibu Bangga Melihat Anaknya Bersifat Baik
Caption

Sifat Baikmu, Kebanggaannya

Salah satu hobi Ibu yang nggak pernah absen diberikan, adalah rutinitasnya dalam memberikan kamu nasehat demi nasehat. Kadang, kamu sampai merasa hafal dan bosan saking seringnya mendengarkan petuah yang sama. Biasanya nih, hal-hal yang selalu diingatkan Ibumu nggak jauh dari bagaimana cara bersikap di hadapan orang lain. “Kamu harus sopan sama orang tua”, “Jangan membeda-bedakan orang”, “Jangan boros, ayahmu susah payah banting tulang. Masih banyak orang yang nggak beruntung di luar sana”, dan berbagai petuah lain.

Jangan menganggap Ibumu cerewet dan berlebihan, guys. Hal ini dilakukan semata karena beliau ingin membiasakanmu tumbuh dengan sifat-sifat baik yang melekat kuat. Buat ibu, kesuksesanmu dalam hidup dan sifat baikmu di mata orang lain adalah kebanggaan dan pencapaian yang luar biasa. Itu jadi bukti keberhasilan beliau mendidikmu sejak kecil. Kamu pasti nggak mau kan melihat ibumu merasa bersalah karena tingkah lakumu yang nggak pantas?

 

Ibu Ingin Melihat Anaknya Sukses di Dunia Kerja
Persaingan dunia kerja itu kejam, guys. Ibu pengen kamu punya 'amunisi' cukup buat menghadapinya (Foto : youroffice)

Membekali Kamu ‘Amunisi’ Menghadapi Dunia Nyata

Baru aja pulang sekolah, Ibu udah gatal menyuruh-nyuruhmu buat belajar. Atau kalau nilaimu jelek, Ibu juga langsung ‘bernyanyi’ dengan sederet petuah tentang gimana kamu seharusnya belajar lebih rajin lagi. Meski kadang sambil bercanda, tapi kamu merasa Ibumu terlalu menuntutmu buat mengejar prestasi sempurna. Why so ambitious, mom? Toh kita nggak hidup dari nilai sepuluh di pelajaran-pelajaran sekolah!

Hmm, coba deh putar sedikit pandanganmu. Sebagai orang yang lebih dulu dewasa, Ibu jelas udah merasakan sendiri gimana kerasnya persaingan yang ada di dunia nyata. Kalau kamu cuma pernah mendengar cerita tentang sulitnya mencari kerja, maka Ibumu mungkin udah pernah melihat bahkan mengalaminya sendiri. Maka, salah satu hal yang paling nggak beliau inginkan buat terjadi, adalah melihatmu kesulitan dan gagal ‘bertempur’ menghadapi dunia nyata nanti. Daripada melihatmu kesulitan bahkan frustrasi karena gagal bersaing, beliau lebih memilih dianggap cerewet dan menyebalkan. Yang penting, ‘amunisi’ mu buat bertempur udah aman terisi!

Halaman: