
Zetizen.com - Sejak pertama kali diluncurkan hampir 10 tahun lalu, fitur street view di Google Maps sudah memudahkan jutaan orang menemukan alamat yang mereka cari. Nggak hanya itu, dengan semakin lengkapnya database wilayah yang ada di street view, fitur ini juga jadi sering digunakan untuk 'jalan-jalan' virtual ke tempat-tempat menarik di dunia.
Nah, baru-baru ini, Google menambahkan satu lagi tempat menarik ke database Street View di Google Maps. Yes, tempat itu adalah International Space Station (ISS) yang mulai sekarang sudah bisa kamu kunjungi dengan mengetikkan namanya di kolom pencarian Google Maps.
Dengan fitur ini, kamu bisa menjelajahi hampir seluruh modul (bagian) yang ada di ISS dan melihat interior stasiun luar angkasa terbesar yang pernah diorbitkan ke luar angkasa ini melalui Google Maps.
Untuk mengerjakan proyek ini, Google bekerjasama dengan Thomas Pesquet, astronot European Space Agency (ESA) yang baru saja kembali ke bumi bulan Juni 2017 lalu. Selama 6 bulan berada di ISS, Thomas melakukan berbagai penelitian sekaligus bertugas mengabil gambar Street View seluruh interior ISS untuk menunjukkan seperti apa bentuk ISS dari dalam.
ISS sendiri merupakan sebuah stasiun luar angkasa hasil kerjasama dari lembaga-lembaga ruang angkasa besar dunia seperti NASA Amerika Serikat, Roscosmos Rusia, ESA dari Eropa, JAXA dari Jepang serta badan penelitian luar angkasa dari Tiongkok, India, dan negara lainnya.
Sudah dihuni selama lebih 16 tahun terakhir, para Astronot yang bekerja di ISS melakukan berbagai penelitian mengenai keadaan gravitasi mikro serta mempersiapkan berbagai hal untuk eksplorasi luar angkasa.
"Di ISS, kami meneliti efek gravitasi mikro pada tubuh manusia, bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja menghadapi kondisi luar angkasa, serta mengumpulkan date-data soal atmosfer, laut dan memantau cuaca ekstrem seperti badai topan yang tidak terdeteksi dari permukaan bumi," Ungkap Thomas pada tulisan resminya untuk Google.