
Udah ngedit video bagus-bagus, pas di upload ke instastory, eh hasilnya burem dan patah-patah. Pernah ngalamin kayak gini?
Zetizen.com - Sejak pertama kali diluncurkan tahun lalu, fitur instagram story sukses bikin banyak orang tertarik buat berpindah dari fitur story yang sebelumnya cuma ada di Snapchat.
Nah masalahnya, fitur instastory Instagram ini ternyata punya kelemahan yang lumayan bikin bete. Iya, video atau foto yang di upload hampir selalu punya kualitas jelek dan kelihatan burem plus patah-patah. Nyebelinnya lagi, penurunan kualitas ini ternyata paling kelihatan pada post yang diupload lewat gadget berbasis android.

Nah, masalah penurunan kualitas ini ternyata berasal dari batasan yang diterapkan Instagram pada sistemnya. Buat meminimalisir pemborosan data dan ukuran video, Instagram otomatis menurunkan kualitas video yang di upload hingga memiliki besar file size maksimal 15 MB saja.
Proses kompresi ini yang akhirnya bikin kualitas video menurun dan jadi pecah sebab, belum tentu format hasil konversinya sesuai dengan data video yang dihasilkan kamera. Nih, buat yang pengin tahu detil format yang digunakan Instagram,
Size: maximum width 1080 pixels (any height)
Frame Rate: 29.96 frames per second
Codec: H.264 codec / MP4
Bit rate: 3,500 kbps video bitrate
Audio: AAC audio codec at 44.1 kHz mono
Length: 60 seconds
Filesize: 15MB

Perbedaan Efisiensi OS
Baca juga:
Fitur Baru Instagram Music dan Reels
|
Selain faktor kompresi, ternyata iPhone dan Android juga berbeda dalam urusan setting framerate pengambilan video. Pada hadset iOS, framerate video cenderung stabil, sementara program kamera di handset Android justru berubah-ubah sesuai pencahayaan.
Soal kualitas? Ya secara teori sih harunya lebih optimal Android, karena kualitas pencahayaan yang didapat bisa lebih stabil. Tapi efeknya, frame-rate yang berubah-ubah ini bikin video terlihat patah-patah saat di konversi.
Ohiya, penyebab lainnya juga berasal dari efisiensi sistem pada device iOS dan Android. FYI, Instagram versi Android punya 38% lebih banyak baris kode dibanding versi iOS. Selain itu, banyaknya jenis dan pabrikan smartphone Android juga bikin penyesuaian sistem lebih sulit dibanding Apple yang smartphone-nya cuma beberapa tipe saja.

Solusinya?