zetizen

Fast Fashion dan Dampaknya: Bisa Menjadi Ancaman Serius Bagi Bumi

Fashion
Fast Fashion. Source: Freepik

Zetizen – Semakin berkembangnya zaman, industri Fast Fashion menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Fast Fashion sangat diminati karena mereka menawarkan pakaian yang menyesuaikan tren dengan harga yang relatif murah.

Namun, dibalik harga yang murah dan cepat, rupanya Fast Fashion bisa berdampak buruk terhadap lingkungan, lho. Dengan proses produksi besar-besaran ditambah pengerjaan yang secepat kilat, bisa mengakibatkan menumpuknya limbah tekstil sebuah pabrik.

Seperti yang kamu tau, limbah tekstil bisa memperburuk kondisi alam kita. Industri Fast Fashion seringkali menggunakan bahan sintetis yang berbahaya bagi lingkungan. Sehingga, jika hal ini semakin terus berlanjut bisa membahayakan bumi dan juga kehidupan manusia.

Bahkan, industri Fast Fashion sudah menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap kerusakan alam di bumi. Oleh karena itu, pentingnya  menyadari betapa berbahayanya industri Fast Fashion bagi bumi kita. Berikut ini kita akan mengulas apa saja dampak yang ditimbulkan dari Fast Fashion, Simak terus penjelasan dibawah ini.

Dampak Fast Fashion Terhadap Lingkungan

1. Menimbulkan Polusi Air

Proses produksi pakaian, terutama dalam pewarnaan terhadap tekstil, bisa menghasilkan limbah kimia yang bisa mencemari sumber air. Zat – zat berbahaya termasuk pewarna sintesis bisa mengalir ke sungai atau danau. Jika hal ini terus berlanjut lebih lama dapat mengakibatkan kurangnya pasokan air bersih, sehingga bisa mengakibatkan krisis air bersih, loh.

2. Penggunaan Bahan Sintetis yang Tidak Dapat Terurai

Banyak Fast Fashion yang lebih suka untuk memilih bahan sintetis seperti polyester. Polyester adalah salah satu  bahan yang tidak dapat terurai secara alami, hal ini membuat butuh ratusan hingga ribuan tahun untuk bisa menguraikan limbah pakaian yang terbuat dari bahan sintetis. Jika hal ini terus dibiarkan bisa mengakibatkan penumpukan sampah limbah tekstil yang tidak terkendali.

3. Peningkatan Jumlah Sampah Pakaian

Fast Fashion pastinya mendorong para konsumen untuk membeli pakaian baru dan lebih mengikuti tren. Sehingga, banyak  sekali pakaian yang hanya dipakai sekali atau dua kali saja setelah itu mereka akan membuangnya. Hal ini bisa mengakibatkan peningkatan jumlah sampah tekstil pada tempat pembuangan akhir.

Jadi Apa yang Harus Kita Lakukan?

1. Mengurangi Konsumsi Pakaian Berlebih

Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengurangi konsumsi pakaian. Belilah pakaian yang bisa kamu gunakan untuk jangka panjang dan memiliki bahan berkualitas. Sehingga, dapat mencegah penumpukan sampah yang diakibatkan dari Fast Fashion.

2. Mendaur Ulang Pakaian

Pakaian bekas tidak selalu berakhir di tempat sampah, kamu juga bisa mendaur ulang atau menyumbangkan sebagian pakaian untuk orang yang lebih membutuhkan, hal ini bisa mengurangi jumlah pakaian yang terbuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah.

3. Membeli Pakaian dengan Bahan Ramah Lingkungan

Banyak produsen pakaian yang sudah beralih menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kapas organic, bambu, kain daur ulang. Dengan menggunakan bahan ini kita bisa menjaga lingkungan agar tidak tercemar.

Untuk  itu marilah kita mulai untuk mengurangi pola konsumtif terhadap Fast Fashion agar ekosistem di bumi ini tetap terjaga. Perubahan bisa dimulai dari diri kita sendiri, karena masa depan bumi bergantung pada tindakan manusia.