
Zetizen - Pemerintah Provinsi Banten telah meluncurkan program andalan Gubernur-Wakil Gubernur Banten terpilih Andra Soni-Dimyati sejak zaman Pilkada, yaitu program Sekolah Gratis. Program ini rencananya akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Program ini merupakan sebuah langkah progresif untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Banten agar setiap anak khususnya di Banten dapat memiliki hak pendidikan yang sama terutama pada keluarga kurang mampu. Pada tahun ini, program difokuskan untuk sekolah di tingkat SMA, SMK, SKh, dan MA swasta di jenjang kelas 10 dan untuk tahun selanjutnya diharapkan bisa berkembang untuk kelas 11 dan 12.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2024, Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut Badan Pusat Statistik (2024) di tingkat pendidikan SMA yaitu sejumlah 75,02% pada tahun 2023. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat 24,98% siswa pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas di Banten belum mendapatkan hak pendidikan.
Sedangkan angka IPM di Banten menurut Badan Pusat Statistik (2024) berjumlah 76,35 dengan angka rata-rata lama sekolah sejumlah 9,23 tahun dari wajib belajar 12 tahun. Berdasarkan data tersebut, maka masih diperlukan peningkatan angka rata-rata lama sekolah sehingga angka IPM di Banten juga akan turut naik.
Dengan berbagai masalah pendidikan di Banten, maka pemerintah menjawab permasalahan tersebut melalui program Sekolah Gratis. Program ini sejalan dengan Pasal 31 UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 yang menekankan jaminan terhadap hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan.
Dengan adanya program Sekolah Gratis, maka pendidikan bukan lagi sekadar kewajiban, melainkan hak dasar setiap anak yang harus dijamin oleh negara. Ketika ada anak yang terhalang oleh keterbatasan ekonomi, maka sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengakomodasi dan memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan.
Pemerintah Provinsi Banten mengkhususkan program ini pada sekolah swasta dikarenakan tujuan utama dari program Sekolah Gratis sebagai upaya dalam meratakan pendidikan dan mengurangi ketimpangan sosial khususnya di bidang pendidikan.
Anggaran yang digunakan dalam program ini sangat besar yaitu sejumlah Rp144 miliar dan kemudian bergeser ke angka Rp295 miliar. Maka dari itu, diperlukan proses yang matang dari tahap awal yaitu perencanaan hingga tahap akhir termasuk monitoring dan evaluasi agar program dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Terdapat 1.200 sekolah yang sudah mendaftar program Sekolah Gratis dengan 1.038 sekolah yang siap mengikuti program. Program ini mampu untuk menampung 67.963 siswa kelas 10 di area Tangerang Raya dan 34.627 siswa kelas 10 di area Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang.
Terdapat dua skema utama dalam Sekolah Gratis yaitu skema penggantian SPP yang sebelumnya telah dibayarkan oleh orang tua dan skema berbentuk flat, yaitu Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang akan secara langsung membayar ke semua sekolah yang menjadi target program sekolah tersebut dalam kurun waktu tiga bulan sekali. Dalam program ini, Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan Bank Banten untuk mengelola aliran dana bantuan Sekolah Gratis.
Meskipun program Sekolah Gratis di Banten merupakan langkah positif dalam meratakan pendidikan dan mengurangi ketimpangan sosial, namun perlu diingat bahwa menghapus biaya pendidikan hanyalah langkah awal. Jika tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh, maka program ini harus diimbangi dengan upaya lain yang lebih mendalam.
Untuk benar-benar mewujudkan pendidikan yang bermutu, pemerintah daerah juga perlu menaruh perhatian serius pada aspek lain seperti peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, penguatan sarana dan prasarana sekolah, serta penggunaan kurikulum yang relevan terhadap perubahan zaman. Dengan begitu, pendidikan yang diberikan tidak hanya terjangkau tetapi juga berkualitas.
Secara keseluruhan, saya sebagai seorang mahasiswa setuju dengan program Sekolah Gratis di Banten karena sangat relevan dan mendesak mengingat masih banyak anak yang terhalang biaya untuk melanjutkan pendidikan. Program Sekolah Gratis bukan hanya bertujuan sebagai upaya untuk meratakan pendidikan, namun juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta yang selama ini sering menjadi hambatan bagi keluarga kurang mampu. Melalui pendidikan yang berkualitas, setiap anak dapat meningkatkan taraf hidup dirinya sendiri dan keluarganya.
Program ini dapat diibaratkan sebagai benih yang ditanam di tanah Banten. Untuk bisa bertumbuh kokoh, benih tersebut membutuhkan bukan hanya air dan sinar matahari, tetapi juga tanah yang gembur dan perawatan berkelanjutan. Dengan kesungguhan dan ketulusan, saya sebagai mahasiswa sangat berharap agar program Sekolah Gratis ini benar-benar menjadi jalan bagi lahirnya generasi yang lebih kuat, lebih berani bermimpi, dan lebih siap menghadapi tantangan perubahan zaman.