zetizen

Musik, Visual Art, Fashion, dan Fotografi Bersinergi dalam Valley of Champions

After School

Sushiko sendiri adalah seni menambal pakaian bekas dengan benang katun yang originalnya dari Jepang. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, seni yang satu ini sudah mulai banyak dikerjakan oleh orang indonesia. bahkan mulai menjadi sebuah tren.

 

Sashiko asalnya memang dari Jepang, awalnya diaplikasikan di Kimono. Tapi tahun 2005-an mulai masuk Indonesia, bersamaan dengan ngetrennya Denim. Jadi di Indonesia, sashiko biasanya dilakukan pada Denim.” kata Faridzh Mulyana, pengrajin sashiko yang mengisi workshop dalam Valley of Champions.

 

suasana workshop sashiko. Foto: Fahri Syadia

 

Contoh celana denim hasil proses sashiko. Foto: Fahri Syadia

Nah berhubung seninya adalah menambal baju-baju bekas, Faridzh menekankan kalau kamu harus kebal sama underestimate dari teman ketika mengenakan pakaian ber-sashiko. Dengan kata lain, kamu harus pede guys!

“Memang kita harus pede, karena orang awam mungkin ngelihat kita seperti ‘gembel’. Padahal, sashiko itu punya eksklusifitas sendiri bagi yang mengerti. Karena, kita bebas mengeksresikan diri.” sebut Faridzh.

Buat menambah suasana meriah acara, Valley of Champions juga mengundang band grindcore beken asal Bandung, Rajasinga sebagai guest star. Penampilan Rajasinga juga didahului oleh beberapa band lokal Surabaya sehingga menambah nuansa kekeluargaan sesama seniman selama acara berlangsung. 

Jadi intinya, selain mempopulerkan sendi yang belum banyak dikenal, Valley of Champions juga sukses menghibur para pengunjung dengan berbagai pertunjukan seni yang ditampilkan. Cool, right!

Edited by Bogiva

 

 

 

Halaman: