
Kamu udah berhasil ngerjain ujian! Jangan fokus ke berapa banyak soal yang kamu nggak bisa jawab atau berapa nilai akhirmu nanti. Hargai dirimu sendiri karena kamu sudah berhasil mengerjakan tes dengan baik. Kadang, kesalahan terbesar setelah selesai ujian terjadi saat kita lebih fokus menyalahkan diri sendiri daripada menghargai jerih payah sendiri.
Zetizen-Pikiran blank waktu ujian memang nggak bisa ditoleransi! Perasaan cemas yang berlebihan saat ujian memang kerap mengganggu para murid sekolah hingga mahasiswa dan mahasiswi di bangku kuliah. Hmm, memangnya apa sih test anxiety itu?
’’Pada dasarnya, cemas saat menjelang tes itu wajar,’’ ujar Ayu Archentari, direktur dan psikolog CV ARCHANA Biro Psikologi, Riset, Training, dan Konsultan. ’’Sayangnya, kalau cemas yang dialami terasa berlebihan, malah mengakibatkan seseorang justru tidak belajar dengan maksimal karena muncul pikiran-pikiran negatif,’’ imbuhnya.
Selain berdampak pada mental, perasaan cemas yang dialami teman-teman Zetizen ketika akan mengerjakan ujian juga berdampak pada fisik, loh! Sebagai contoh, sering nggak sih, kita merasa sakit perut, mual, sakit kepala, bahkan hampir pingsan saat merasa cemas? Nah, tentu saja hal-hal seperti ini membuat kita semakin tidak fokus pada ujian yang akan atau sedang kita lakukan.
Untuk mengidentifikasi penyebab test anxiety yang kerap muncul saat akan menjalani ujian, ternyata ada beberapa faktor internal dan eksternal yang perlu kamu perhatikan, nih! ’’Adanya tekanan lingkungan seperti tuntutan keluarga akan hasil maksimal atau dari kita pribadi yang memiliki ekspektasi terlalu tinggi atas hasil tesnya bisa berujung pada munculnya test anxiety,” jelasnya.
’’Gejala yang muncul biasanya bermula dari pikiran[1]pikiran negatif tentang situasi tes dan hasil tesnya. Kemudian, mulai muncul rasa takut dan cemas yang mengakibatkan hilangnya konsentrasi saat belajar atau bisa juga memaksa diri untuk belajar secara berlebihan,’’ tuturnya. ’’Pada beberapa orang, kasusnya bahkan bisa mengakibatkan sulit tidur, tidak nafsu makan, pencernaan terganggu, dan jantung berdebar[1]debar,’’ tambahnya.
Mengatasi munculnya test anxiety juga bisa sesimpel menyugesti diri sendiri, loh! ’’Pola pikir ’harus’ dalam meraih nilai tertentu inilah yang biasanya membuat seseorang cemas terhadap tes karena tidak bisa menoleransi kegagalan. Pola pikir ’harus’ sebaiknya diubah menjadi ’bisa’. Dengan berpikir secara ’bisa’, kita lebih fleksibel dalam menjalani tes karena tidak memberikan tekanan ke diri sendiri, namun lebih bermuatan dorongan dan semangat pada diri sendiri,” ungkapnya. (kch/c20/mel)