
Zetizen.com - Sebuah riset dari The World Economic Forum menjelaskan bahwa butuh sekitar ratusan tahun lagi bagi pekerja perempuan untuk bisa mendapatkan gaji yang setara dengan pekerja pria. Menurut data Global Gender Gap menunjukkan saat ini kebanyakan pekerja wanita di dunia untuk posisi yang sama hanya menerima gaji yang sama dengan yang diterima pekerja pria pada 2006 silam. Padahal, jumlah pekerja wanita secara global telah meningkat hampir seperempat miliar dari satu dekade yang lalu.
Dari survei pada 145 negara, tidak ada satu pun negara yang tercatat memberikan gaji setara antara pekerja perempuan dan pria untuk jabatan yang sama. Bahkan, di beberapa negara yang jumlah kaum hawanya menempuh jalur pendidikan perguruan tinggi lebih banyak dari pria saja belum tentu menjamin bisa mendapatkan jabatan tinggi (secara langsung) ketika melamar pekerjaan.
Namun, data dari OECD 2016 menyebutkan ada lima negara di dunia dengan persentase tertinggi kaum perempuan duduk di anggota direksi perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Bahkan, banyak yang tampil sebagai pengambilan keputusan tertinggi perusahaan tersebut. (berbagai sumber/xavjawapos)
Islandia
Di Islandia, sebanyak 44 persen perempuan diberi kepercayaan untuk duduk di kursi direksi. Keterlibatan perempuan di dunia politik juga besar. Separo anggota parlemennya adalah perempuan. Bahkan, pada Islandia memiliki presiden perempuan pertama di dunia, Vigdis Finnbogadottir yang terpilih pada 1980. Dia terpilih kembali menjadi presiden pada 1984 dan 1988.
Ada juga Johanna Sigurdardottir sebagai perdana menteri wanita pertama di Islandia. Sejak masuk ke parlemen tahun 1978, ia berhasil memenangkan kursi parlemen sebanyak delapan kali berturut-turut. Hal tersebut menjadikannya terkenal di negaranya. Negara yang getol mengampanyekan perlindungan terhadap hak kaum hawa ini sedang mempertimbangkan kontrol sensor ketat terhadap pornografi di internet.
Norwegia
Selain terpilih sebanyak 12 kali berturut-turut sebagai negara ternyaman untuk dihuni, Norwegia dikenal sebagai negara yang menghormati kesetaraan gender. Ini terbukti, ketika sebuah keluarga memiliki anak, sebanyak 90 persen ayah di Norwegia mengambil cuti setidaknya 12 minggu untuk mengurus anak. Sedangkan untuk ibu yang baru melahirkan mendapatkan cuti sebanyak 12 bulan.
Norwegia memiliki akses pendidikan yang baik bagi perempuan sejak tahun 1985. Dalam dunia kerja, perempuan Norwegia memiliki kesempatan paling baik. Bahkan, ada survei yang menilai perusahaan asal Norwegia sangat baik dalam merekrut perempuan sebagai pegawai.
Tak hanya menjadi pegawai, sebanyak 36 persen perempuan Norwegia menjabat direktur di perusahaan. Menurut pemerintah Norwegia, gender direksi yang bervariasi membuatnya lebih mudah merekrut orang-orang berbakat dan inovatif. Pasalnya, memungkinkan banyak ruang untuk melakukan kreativitas yang tak terbatas.
Prancis