zetizen

Mengenal 10 Pahlawan di Desain Uang Rupiah Baru

Get A Life

 

Zetizen.com - Udah pada tau  kalau gambar pahlawan di bentuk fisik uang rupiah bakal di ganti? Yap, uang rupiah dengan desain baru ini akan dinamakan Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menyertakan 10 perubahan gambar pahlawan. Siapa aja ya kesepuluh pahlawan tersebut? Yuk, cari tahu! (dhs/ver)

 

Pecahan Uang 50 Ribu Rupiah

Ir. H. Juanda Kartawidjaja akan menggantikan gambar pahlawan I Gusti Ngurah Rai di lembar uang 50 ribu rupiah. FYI,  pahlawan kelahiran Tasikmalaya 14 Januari 1911 ini berjasa dalam penyelenggaraan Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Pada deklarasi tersebut dinyatakan mengenai batasan laut Indonesia atau dikenal dengan sebutan “Negara Kepulauan” dalam konvesi hukum lau United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).

 

Pecahan Uang 20 Ribu Rupiah

Gambar pahlawan Otto Iskandar Dinata pada pecahan uang 20 ribu rupiah bakal digantikan gambar pahlwan Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Beliau merupakan pahlawan nasional Indonesia sekaligus seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dari Sulawesi Utara. Pahlawan yang dikenal dengan nama Sam Ratulangi ini juga seorang tokoh multi-dimensional dengan karya filsafatnya yang berjudul “Si Tou Timou Tumou Tou”. 

 

Pecahan Uang 10 Ribu Rupiah

Sedangkan dalam pecahan uang 10 ribu rupiah, gambar pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II akan digantikan oleh Frans Kaisiepo. Beliau seorang pahlawan nasional Indonesia dari Papua yang dikenal dalam Konferensi Malino tahun 1946. Dalam konferensi tersebut membicarakan pembentukan Republik Indonesia Serikat, dan beliau lah orang yang mengusulkan nama Irian loh. 

 

Pecahan Uang 5 Ribu Rupiah

Dr. KH. Idham Chalid akan menggantikan gambar pahlawan Tuanku Imam Bonjol di pecahan uang 5 ribu rupiah. Beliau bisa dibilang masih banyak dikenal. Karena pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastriamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Bahkan beliau juga seorang politikus yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan pernah menjabat sebagai ketua Tanfidziyah Nadhatul Ulama pada tahun 1956 – 1984.

Halaman: