zetizen

ZETIZEN SPEAKS UP: Life at the Other Side of the World

Get A Life
My Student Exchange Friends (Foto: dok. Gita)

 

Begitu juga ketika gue ngobrol dengan anak-anak muda Eropa di pertukaran pelajar kemarin. Mereka dengan kasualnya membicarakan peran Uni Eropa dan cara setiap negara mereka mengurusi permasalahan yang lagi hot sekarang ini, yaitu masalah gelombang pengungsi. Lagi, ternyata banyak permasalahan yang lebih kompleks daripada hidup personal kita. Jika nggak memutuskan untuk merantau, mungkin gue nggak akan pernah tahu bahwa hal tersebut eksis.

 

Selagi masih muda, menurut gue, paling nggak sekali merantau itu perlu. Melihat dunia itu perlu untuk membuang rasa ignorant dan menumbuhkan kepedulian. Bukan cuma untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain. Zaman sekarang hidup makin sulit. Dunia ini kurang lebih seperti yang digambarkan di film Hunger Games. Nggak bisa lagi kita berempati dengan sesama karena yang harus diprioritaskan adalah diri kita. ’’Lo-lo, gue-gue.’’ That’s how I feel about the modern world. Gue sangat mengapresiasi kalau masih ada anak-anak muda seperti Elias yang mau bergerak dan keluar dari tembok rumahnya. Melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa sebenarnya kehidupan di sisi lain dunia, nggak cuma melihatnya melalui media mainstream. Masih mau bertukar pikiran dengan orang lain yang beda bahasa ibu untuk bisa melihat sesuatu bukan dari kacamata sendiri. Pertanyaannya, apakah kita berani bergerak seperti dia? (*)

 

Oleh: Gita Savitri Devi,

mahasiswi Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Freie Universität Berlin.

 

Halaman: