zetizen

Jadi Pahlawan Masa Kini dengan Prestasi

Get A Life
Nillam Sukma (kanan) saat bertugas (foto: Instagram)

Zetizen.com - Selamat Hari Pahlawan! Katanya, generasi sekarang tuh cuma peduli dengan kehidupan sosial di dalam gadget. Padahal, meskipun masih berusia sangat muda, beberapa dari anak muda ini bisa jadi pahlawan dengan prestasinya.  Siapa saja mereka?

 

 

Nilam Sukma Pawening

Bangga Di Detik Perayaan Peringatan Kemerdekaan

 

Cewek yang masih berusia 15 tahun ini berhasil menggeser harapan saingannya untuk menjadi pembawa baki di upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus kemarin. Sukses mencuri perhatian lewat wajahnya yang cantik, Nilam ternyata merupakan sosok cewek tangguh. Sebelum terpilih menjadi pembawa baki, Nilam harus menjalani seleksi ketat dan gemblengan berat selama tiga minggu karantina masa Diklat Paskibraka 2016 di PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur di bawah tanggung jawab tim Garnisun.

Nggak heran, cewek yang masih tercatat sebagai siswi SMA Negeri 67 Halim Perdana Kusuma, Jakarta ini akhirnya terpilih setelah delapan kali dilatih sebagai pembawa baki. Dari sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia, hanya satu perempuan yang didaulat untuk melaksanakan tugas tersebut. Harapannya untuk mengembalikan kepercayaan wakil dari Jakarta agar dapat kembali membawa baki akhirnya berbuah manis setelah detik-detik perayaan Kemerdekaan mengumumkan bahwa dirinya yang menjadi pembawa baki.

 

 

 

Billy Kurniawan

Pantang Malas Belajar Demi Nama Negara

Billy saat menerima penghargaan. (foto: dok Jawa Pos)

Nama Billy Kurniawan di kancah olimpiade sains kayaknya udah nggak asing. Deretan penghargaan dan medali emas di OSN hingga ajang The 11th International Standards Olimpiade di Korea telah diraih siswa kelas 12 SMA St. Louis 1 Surabaya ini. Padahal, diakui Billy dia juga masih sama seperti teman-teman seumurannya yang suka malas belajar. Sehingga, untuk dapat memenangkan emas dengan mambawa nama Indonesia, struggle utamanya yaitu memaksakan diri untuk belajar.

 Motivasi untuk menang semakin terasa setelah mendekati hari olimpiade. Sebab, para pesaing dari Negara Jepang dan Korea sudah memulai persiapan sejak lama. Oleh karena itu, tak hanya sekedar ajang adu pintar, Billy juga harus mengasah kreativitasnya dalam merancang prototype barang menggunakan alat-alat sederhana.

 

 

Halaman: