zetizen

Horor #1dayescape (Bagian 4) - Intipan Pocong dari Balik Pohon Bambu

Food & Traveling

 

Sendirian saya melangkah ke sana. Pintu pertama toilet yang berkelir hijau itu terbuka lebar tanda tak ada orang. Dengan ragu saya mendekat. Bau-bau aneh itu masih menghantui kepala saya. “Plis Tuhan, saya cuman mau bersih-bersih. Nggak ada niat lain. Lindungi saya plissss,” ucap saya dalam hati.

 

Dengan mengambil nafas panjang, saya melangkah masuk. Sangat hati-hati. Saya nggak mau menyentuh apapun di tempat itu selain keran air dan gagang pintu. Nggak lucu banget kalau saya sampai berbuat kebodohan di tempat ini.

 

Beberapa langkah kemudian, pintu kedua juga saya buka. Pintu berbahan acrylic bening berlapis sticker berbahan doff itu saya dorong sedikit hingga menyisakan sedikit ruang untuk badan saya masuk ke dalamnya.

 

Udara di dalam toilet cukup lembab. Namun beruntung bau-bau aneh itu nggak lagi tercium. Saya bisa sedikit bernapas lega.

 

Namun, karena pintu itu berbahan tembus pandang, saya urungkan niat saya untuk mandi. Saya hanya cuci muka dan sikat gigi. “Ndang mari ndang wes cukkkk (cepet kelar dahhhh),” kata saya.

 

Mata saya nggak bisa diam. Sambil cuci muka, mata saya melirik terus ke arah pintu. Ada dua penyebabnya: 1) takut ada yang mengintip, 2) takut ada yang “mengintip”.

 

Saat lagi membasuh muka, tiba-tiba….

 

Halaman: