
Layaknya drama Korea (atau parahnya lagi, sinetron Indonesia!), penokohan para karakter dibuat seperti memiliki topeng masing-masing untuk menutupi tujuan dan kepentingan utamanya. Lalu, kita dibebaskan untuk memberikan judge pada tiap karakter. Misalnya, kemunculan Liwen, sosok dingin yang tampak antagonis, ternyata memiliki peran kunci di bagian akhir.

Sayangnya, Steven S. DeKnight dari berbagai dialog dan juga signature style yang mereka miliki, penonton akan lebih mudah untuk menebak siapa yang jahat dan baik. Dampaknya, plot lebih mudah ditebak. Misalnya, sifat Amara yang pemberontak sejak awal film akan mengantarkan kita pada kesimpulan kalau dia bakal dikeluarkan dari akademi pelatihan gara-gara rasa penasarannya. Sorry to say, alur cerita seperti itu udah basi.
Baca juga:
Review Film Aum! Kembali Ke Masa '98
|
Tapi, setidaknya harga tiket bioskop kita terbayar penuh dengan kemegahan Jaeger yang lebih dieksplor lewat beragam warna-warna cerah. Meski ditinggal Guillermo del Toro, ahli pencipta horror creature di berbagai film Hollywood (Pan's Labyrinth, the Shape of Water), namun para penonton yang nggak mengikuti film pertamanya akan terhibur dengan aksi robot garang raksasa penyelamat dunia. Psst, ada juga tambahan makhluk baru rekaan Shao Industries yang berukuran mini, tapi dijamin bikin kamu terperangah menjelang bagian akhir.
Selain itu, berbagai pesan self-development ala akademi militer akan sering ditemukan. Seperti pertengkaran Amara dengan Viktoria (Ivanna Sakhno) yang berakhir dengan pesan siapapun kita, dari manapun kita berasal, menjadi rekan kerja adalah membangun keluarga bersama. Oh! Jangan lupakan juga nasihat dari Jake yang menjadi pelatih, untuk menjadi diri sendiri dan nggak berubah demi menyenangkan hati orang lain. Wah, relatable banget ya!