
Foto: Kaspersky Lab
Zetizen.com - Kartu SIM prabayar harus didaftarkan ulang pakai kartu keluarga! Peraturan itu dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan berlaku mulai 31 Oktober 2017. Kalau nggak didaftarkan ulang sampai 28 Februari 2018, nomormu bakal diblokir.
Meski terkesan ribet, peraturan ini dibuat untuk menangkal penyalahgunaan data pelanggan lho. Yap, saat ini kan semakin banyak cyber crime yang terjadi. Oleh karena itu, peraturan ini dibuat agar kita terhindar dari tindakan kriminal, terorisme, dan sejenisnya. Bagaimana respon Zetizen terhadap peraturan daftar ulang kartu SIM ini?
Setuju Dong!
Deteksi Para Pengganggu
"Tahu sendiri kalau ada banyak banget SMS spam yang tiap hari mengganggu kita. Nah, aku setuju banget dengan kebijakan registrasi ulang ini. Dengan begitu, kita bisa langsung tahu siapa yang melakukan tindak penyalahgunaan nomor dengan meneror, melakukan gendam, atau mengirimkan SMS spam. Registrasi ulang memudahkan pihak berwajib untuk menangkap para pelaku."
- Syafira Alyfania Hermawan, President University
Nggak Ribet Ganti Nomer
"Dengan mendaftarkan kartu SIM dengan identitas asli, berarti data kita sudah terjamin. Misalnya nih HP kita hilang atau terjadi sesuatu yang nggak diinginkan. Kebayang nggak sih gimana ribetnya kalau kita harus ganti nomer lagi padahal sudah banyak orang yang tahu nomer kita? Nah, dengan mendaftarkan SIM, kita tinggal beli SIM Card baru tanpa harus ganti nomer. Nggak ribet deh."
- Azaria Fajriha, SMAN 5 Surabaya
Validasi Sosial Media
"Mendaftarkan nomer SIM pakai identitas asli memperbesar kesempatan untuk melakukan validasi sosial media lho. Artinya, pihak provider bisa mengetahui riwayat nomor yang kita hubungi. Misalnya, kita dituduh melakukan kejahatan karena menghubungi pihak tertentu. Dengan adanya identitas asli, kita bisa minta bantuan provider untuk membuktikan nomor-nomor mana yang pernah kita hubungi sebelumnya."
- Adi Ramaulana Gunawan, SMKN 1 Balikpapan
****************************