zetizen

Tak Ingin Kalah di Sektor Pendidikan, Ini yang Dilakukan AZOTY 2017

Zetizen National Challenge

Zetizen.com -  Pendidikan menjadi salah satu senjata agar sebuah negara bisa maju. Tak ayal, para Alpha Zetizen of the Years 2017 tergerak untuk memajukan pendidikan di lingkungannya. Beberapa bahkan rela masuk pelosok untuk memberi edukasi loh. Siapa aja sih mereka?

 
Aceh
Haikal Razi (Universitas Syiah Kuala)

Karena bencana tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004, M. Haikal Razi kehilangan seluruh keluarganya. Maka dari itu, Haikal mendirikan komunitas pemuda yang bertujuan untuk mengurangi resiko bencana alam. Ia memberikan sosialisasi tentang bagaimana cara menghadapi bencana alam. Apalagi, di dalam sekolah, hal ini kurang ditekankan.

 

Bangka Belitung
Yeni Ekawati (Universitas Negeri Bangka Belitung)

Bangka Belitung dikenal dengan timahnya yang melimpah. Bahkan anak-anak disana rela meninggalkan sekolah demi menambang timah. Oleh karenanya, Yeni mendedikasikan hidupnya untuk memberikan bimbingan belajar gratis untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di daerahnya.

 
Bengkulu
Anisa Sopiah (SMAN 5 Kota Bengkulu)

Bersama dengan komunitas Indonesia Mengajar Sulawesi Tengah, Anisa Sopiah mengajarkan calistung yang berupa membaca, menulis dan berhitung pada anak-anak di daerahnya dengan metode yang asyik, menarik dan mudah diingat.

 

D.I. Yogyakarta
Maria Angelita (Tumbuh High School)

Sebagai founder dari organisasi GINST (Global Issues Network Sekolah Tumbuh), Maria Angelita berusaha untuk mewadahi ide dan inovasi anak muda. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam organisasi ini, seperti fun learning bersama anak-anak hingga donasi buku.

 
Gorontalo
Abdul Wahid (SMAN 2 Gorontalo)

Bahasa Inggris penting bagi generasi muda untuk menghadapi globalisasi. Maka dari itu, Abdul Wahid memutuskan untuk membagikan ilmunya, khususnya bahasa Inggris kepada anak-anak di panti asuhan dan juga anak putus sekolah.

 

Jawa Timur
Bashroni Shidqon (Universitas Airlangga)

Menurut Bashroni, nggak ada negara yang maju tanpa teknologi antariksa. Maka dari itu, ia berusaha untuk mengenalkan astronomi melalui ekskuk-ekskul astronomi yang didirikannya di sekolah-sekolah. Ia juga sering melakukan pameran kecil-kecilan di lokasi yang ramai. Salah satunya seperti ketika ada full moon, ia menggelar mini workshop di taman bungkul Surabaya

 

Kalimantan Barat
Jessica Pratiwi (SMAN 1 Sanggau Ledo)

Kurangnya semangat belajar dan minat baca anak muda di bagian perbatasan Indonesia dan Malaysia mendorong Jessica untuk mencari metode yang lebih menyenangkan dalam belajar. Akhirnya, ia menerapkan metode fun learning dengan menggunakan film, permainan, dan musik untuk menghilangkan bosan.

 

Kalimantan Utara
Anjas Darmawansyah (Universitas Muslim Indonesia)

Untuk mengajarkan bahasa Inggris dan memperluas wawasan anak muda, Anjas Darmawansyah mengadakan english camp secara gratis. Dengan diadakannya kegiatan ini, kemampuan anak muda dalam bahasa Inggris lebih meningkat. Nggak Cuma bahasa Inggris, disini anak muda juga belajar menjadi public speaker yang baik.

Halaman: