
Nggak lama, yang lain akhirnya juga menyusul saya ke taman. Kami bersenda gurau sambil menyusun rencana tengah malam nanti menuju Bromo. Ya, homestay ini memang kami sewa hanya untuk rehat sejenak sebelum melanjutkan trip. Lumayan kan bisa beristirahat 5 jam.

Di tengah obrolan, saya pamit sebentar untuk ke toilet. Namun, salah seorang teman ternyata sedang memakainya. Yasudah saya toilet di cottage sebelah.
Toilet milik cottage itu berada di luar, terpisah dari bangunan utama. Pintunya berkelir hijau tua. Nggak ada hiasan apapun di dalamnya. Hanya sebuah meja panjang berisi tumpukan peralatan berkebun yang saya lihat.
Begitu melangkah ke dalam, udara lembab yang menyergap.
“Enghhhh,” gerutu saya.
Baca juga:
Sebuah Surat Cinta- Bagian 1
|
Setelah pintu hijau, masih ada sebuah pintu kaca lagi sebelum benar-benar masuk ke toilet. Pintu tersebut pun saya buka. Apa yang terjadi?
Bau-bau aneh masuk menusuk hidung saya. Bukan bau pesing maupun busuk. Entah lah…saya belum pernah menyium bau seperti itu. Baunya cukup bikin mual.