
Kepanikan nggak lantas hilang. Mimik si Ibu barusan di tengah malam yang sunyi dan senyap itu justru semakin membuat mental kami drop.
Menurut pengakuan Suryo, si Ibu kaget dan keheranan begitu dia menyebut nama homestay tersebut. Semacam ada hal yang disembunyikan. Ya Tuhan...
Akhirnya kami harus memilih. Pilihannya saat itu cuman dua: Go Hard or Go Home!
Karena sudah kepalang basah berada di dekat lokasi, kami akhirnya mengikuti arahan dari si Ibu. Mobil kami jalankan lagi mengikuti jalan setapak tersebut. Kurang dari satu menit, akhirnya terlihat sebuah plang penanda tempat parkir di tengah tanah lapang yang cukup luas.
Jangan bayangkan tempat parkirnya dijaga dan diawasi oleh para petugas. Nggak ada sama sekali. Kondisi parkiran begitu gelap gulita. Tidak ada penerangan sama sekali. Satu-satunya sumber cahaya di parkiran hanyalah lampu dari mobil dan flash smartphone kami.

Sebelum turun dari mobil, sekali lagi saya hubungi kontak pemilik Homestay…
*tuuuuut....tuuuuut...nomer yang anda tuju tidak menjawab. Silakan ulangi beberapa saat lagi...*