
***
Suara tepuk tangan tersebut nggak saya pedulikan. Saya menaiki tangga dari tanah dengan bantuan flash light. Sekitar 100 anak tangga saja rupanya. Teman-teman yang lain saya suruh menunggu di parkiran sembari saya mengecek kondisi homestay ke atas.
Begitu sampai di anak tangga terakhir, saya tiba di depan sebuah homestay yang gelap. Gerbangnya cukup besar. Tapi, tak ada tanda-tanda kegiatan di situ.
Dari depan, saya melihat ada beberapa orang di dalam sana. Huft...saya beranikan diri masuk ke pekarangannya.
"Misi, mas, betul ini Homestay xxxxx (menyebut nama Homestay)," tanya saya.
Baca Juga:
Ajang Bergengsi, Temukan Bakat dan Potensi
"Betul, mas. Ada apa ya?"
"Saya yang pesan lewat aplikasi untuk malam ini. Atas nama Faisal, mas."
"Ohhhh iya mas Faisal. Monggo masuk. Sudah kami siapkan kok kamarnya," kata dia. "Yang lain mana? Katanya bersepuluh?" tanyanya lagi sambil menyalakan lampu.