
...dan hasilnya masih nihil.
Sebagai gambaran, lokasi parkiran tepat berada di tengah hutan bambu. Penerangan di tempat itu ternyata baru dinyalakan pemilik homestay saat ada tamu saja. Artinya, malam itu nggak ada tamu lain selain kami.
Dengan masih keheranan dan mental yang berantakan, kami turun dari mobil mencari tangga dari tanah menuju lokasi homestay kami berada. Ya, sesuai yang diinfo si Ibu.
Baru tiga langkah, dari balik pohon-pohon bambu tiba-tiba terdengar suara yang cukup nyaring!
*…prok…prok…prok…*
Saya menghentikan langkah. Kepala saya lantas menengadah ke arah hutan mencari sumber suara.
Hmm...tidak ada sesuatu yang terlihat mencurigakan. Tapi, saya sangat yakin suara yang saya dengar barusan itu adalah suara tepuk tangan manusia.
“Siapa cuy yang tepuk tangan?” tanya saya ke teman-teman.